Monkasel, Monumen Sejuta Sejarah


 Beberapa waktu yang lalu aku berkunjung ke monumen kapal selam (monkasel) yang terletak du Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. 


Monumen ini sebenarnya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410 yang asli, bukan replika, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. 


Pada masanya kapal selam KRI Pasopati 410 memiliki tugas utama untuk menghancurkan garis musuh, pengawasan, dan penggerebekan secara diam-diam. Kapal selam ini menjadi salah satu tulang punggung kekuatan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Kapal selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Selain interior kapal selam, di sini juga diadakan pemutaran film tentang proses peperangan yang terjadi di Laut.


Pada 20 Juni 1998 kapal selam KRI Pasopati 410 berhasil dibawa ke darat untuk dijadikan sebagai monumen. Memang tidak mudah, dalam proses pemindahannya kapal selam itu dipotong menjadi 16 bagian. Dirakit kembali dan difungskan sebagai monumen bersejarah di Surabaya sejak tanggal 15 Juli 1998, tempat ini resmi menjadi destinasi wisata sejarah.


Monkasel sekarang bisa dinikmati semua orang. Pengunjung dapat melihat berbagai isi dalam kapal selam, seperti ruang haluan torpedo, kamar mesin listrik, ruang komandan, hingga ruang awak kapal.


Selain itu, ada juga fasilitas pendukung di Monkasel yang lain seperti video rama, musik life, kolam renang, hingga rekreasi air di sungai Kalimas. (Walaupun beberapa tidak tersedia saat pandemi.)


Objek wisata di Surabaya ini nggak gratis ya. Untuk masuk ke Monkasel, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebanyak Rp15.000.


:) Itu saja dulu ya sampai bertemu di postingan selanjutnya

Share:

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes