Transportasi Pakai Kapal? Why not?

Perjalanan Jawa-Sulawesi ini aku menggunakan transportasi yang berbeda daripada biasanya aku berpergian. Yups! K.a.p.a.l! Jangan kira ini kapal kecil seperti beberapa kapal penyebrangan, kapal yang aku naiki ini kapal yang juga memuat mobil, dan truk besar juga paket dan muatan di 4 lantai bagian bawah, dan 3 lantai diatasnya untuk kamar dan restoran.

Sebelum naik ke kapal, kami ber tiga melalukan Swab test dulu, setelah hasilnya negatif, baru kami bisa berangkat! Kalian bisa baca cerita pengalamanku rapid test di sini

Kamar ekonomi

Karena Ayahku mengganti kelas kamar kami dari ekonomi menjadi VIP, ayahku masuk ke kapal duluan ke pusat informasi untuk mengurus pergantian kelasnya sementara kami masih di mobil. Kapal yang kami naiki adalah kapal Dharma Kencana VII, kapal swasta bekas Jepang dulunya. Semua interior dan perabotannya masih asli Jepang. 

Interior kapalnya cukup mewah. Walaupun petugasnya tidak cukup ramah.

Kamar kami ada di lantai 7, kamar 104 dan 105. Total hanya ada 10 kamar VIP dan entah kenapa hanya 8 kamar yang bisa digunakan. 

Awalnya, aku berpikir bahwa kapal akan seperti interior kereta, duduk bersama-sama dan toilet bersama pula. Ternyata, kapal ini seperti kapal perjalanan di luar negeri yang sering kutonton, ada kamar pribadi yang lengkap dengan toilet, TV, kulkas dan ruang tamu.

Pertama kali aku masuk ke dalam kamar, aku terkejut bukan main karena aku benar-benar tidak menyangka dengan kualitas interiornya! Kebersihan eum.. 7-8 dari 10. Cukup bersih kalau mengingat ada banyak kamar yang perlu mereka bersihkan dalam waktu singkat.

Di kamar VIP ada jendela besar, ruang tamu, lemari pendingin mini, televisi, dua tempat tidur single, lemari baju, dan tentunya kamar mandi dengan bathtub.

Toilet di kapal cukup unik, karena klosetnya. Tapi berhubung aku sudah sering menggunakan toilet Jepang, jadi itu bukan sesuatu yang besar.

Kloset nya ada 4 tombol utama, dan sisanya tombol pembantu. Saranku, kalian harus coba-coba karena aku tidak mungkin menjelaskan di sini XD. Tenang, tidak ada tombol yang tiba-tiba membuat kloset berguncang. Jangan takut dan coba aja. Bidet di kloset akan otomatis mati jika sensor tahu kalau kalian tidak sedang duduk di kloset.

Untuk air panas, kontrol nya sangat bagus. Walaupun kadang saat kapal berguncang, air bisa tiba-tiba dingin sebentar maupun sebaliknya. Tapi kamar mandinya memuaskan. Kebersihan sama, 7,5/10. Yang berarti cukup bersih, namun bisa lebih di tingkatkan lagi.

Kekurangan kamar ini hanya AC alias pendingin ruangannya yang suuuuupeeerrr dingin. Saat keberangkatan, aku lupa membawa jaket dan berakhir menggigil walaupun sudah membuat AC dengan suhu tertinggi dan mengecilkan lubang udara. Saranku kalian jangan lupa bawa jaket tebbaaal karena memang super dingin, di kamarku bahkan sampai 7 derajat TT.

Nah interior kapal oke, kebersihan cukup, hiburan juga oke. Kalian bisa menikmati dek kapal saat sedang bosan karena pemandangannya itu indah bangett.

Ah, soal makanan, aku nggak begitu recommend buat kalian karena seringnya ayam TT. Walaupun ada menu yang bisa kalian pesan, tapi tetap saja makanan utamanya seringnya ayam dan dicampur dengan lauk lain juga sii. Makanannya kuberi 6/7 dari 10 walaupun makanan restoran cukup oke. Sayangnya lagi itu sambalnya dicapur dengan saus cabai jadi membosankan.

Belum lagi sebelumnya aku berharap akan disuguhkan makanan daerah tujuan kapal atau tempat asalnya. Misalnya palubasa, nasu paleko atau makanan lain seperti Coto Makassar.

Ini ada beberapa fasilitas kapal yang tersedia

Restoran

Tempat bermain

Musholla

Berikut untuk harga kamar (belum termasuk tiketnya.)

Mungkin itu aja cerita pengalamanku. Oh ya, perjalanan menggunakan kapal Surabaya-Makassar memerlukan waktu 34 jam jadi cukup lama, jangan lupa persiapkan air dan bekal juga cemilan yang cukup karena harga cemilan cukup mahal di sini!

Share: