Toko Buku Tua di Tengah Kota

Toko Buku Impor Favoritku?

Kalau Gramedia dan Toko Buku Gunung Agung adalah toko buku andalan untuk buku impor baru, toko buku ini adalah toko buku bekas impor favoritku.


Ini bisa dibilang seperti cerita fiksi? Letaknya di pinggiran rel kereta, bukan daerah mewah dan dekat stasiun juga. Apalagi bangunan arsitektur baik interior dan eksterior nya yang tua.


Saat kalian masuk melalui pintu utama yang pendek layaknya pintu dwarf, akan disambut dengan koridor kecil. Dari situ, ada tangga curam sebelah kiri yang mengarah ke toko bukunya. 

Interior toko buku ini lebih terkesan tua, gelap dan misterius. Namun favoritku tentu saja baunya yang khas, Biblichor buku tua yang semerbak.


Harga buku impor di sini jelas miring, ada dari 15.000 sampai 250.000 dan yang mahal itu biasanya buku sejenis kamu atau tentang kedokteran. Kualitas buku di sini layak, kalau kalian beruntung, akan ada catatan kecil buku dari pemilik sebelumnya yang menambah sisi tua nya (aku punya yang dibeli pemiliknya pada tahun 1983.)

Kekurangan toko buku sejenis ini tentu saja tentang jenis buku yang dijual itu sendiri. Kita harus berperan layaknya hewan dibawah tanah yang menyusuri lorong. Karena ini bukan toko buku dimana kalian bisa tanya judul buku atau serial yang kalian mau.

Namun, justru pencarian rumit itu adalah sesuatu nilai serunya. Layaknya mencari harta karun, mata kita harus menelisik tajam dan mencari di setiap barisnya. Tak jarang aku justru menyesal kalau melihat foto dengan detail dan mendapati buku yang aku ingin ada di situ.


Alamatnya ada di dekat stasiun poncol, namanya Toko Buku Dahara sayang sekali 8 bulan ini tutup total. Jadi Dahara, tolong bertahan karena toko buku ini adalah bagian dari masa kecilku dan kenangan indah soal buku sekaligus perpustakaan.

Share:

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes