Mengenal Disleksia dan 7 Cara Mudah Mengatasinya

 Mengenal Disleksia dan 7 Cara Mudah Mengatasinya



Halo, Semua!

Disleksia merupakan kasus disorder yang paling umum ditemukan, jenisnya beragam, tetapi yang jelas, kasusnya sendiri pun masih jarang diketahui oleh masyarakat umum terutama ibu-ibu yang memiliki anak pengidap disleksia. Rata-rata orang tua hanya mengeluh kenapa anak tidak bisa membaca dengan cepat, atau mengikuti alur belajar anak seusianya. Dari ketidak tahuan itu orang tua semakin memaksa anak untuk belajar lebih keras agar bisa sepadan dengan kemampuan anak seusianya walaupun sebenarnya mereka memiliki cara sendiri dan belum mampu melakukannya.

Walaupun anak pengidap disleksia tampak sedikit terlambat untuk beberapa kemampuan dasar anak, seperti membaca, menulis, ataupun memahami hal mendasar. Anak dengan disleksia justru memiliki kelebihan dalam bidang tertentu yang seringkali orang tua belum menemukan.

Ciri-ciri anak dengan disleksia mudah sekali terlihat, tetapi seringkali tertukar dengan jenis gangguan lainnya. Salah satu ciri yang terlihat jelas adalah kesulitan membaca, memahami, dan menulis, bisa dibilang pengidap disleksia tertinggal dalam bidang literasi.

Penyebab

Faktor besar penyebab disleksia ada dua, yang satu akibat faktor genetik dan keturunan, satu lagi diakibatkan saat berada dalam kandungan. Faktor genetik adalah faktor terbesar disleksia, maka dari itu jika ada salah satu anggota keluarga pengidap disleksia perlu diwaspadai betul dan diamati garis keturunannya.

Anak pengidap disorder biasanya nampak jelas pada saat masih balita, terutama untuk perempuan. Oleh karena itu, orang tua dengan anak perlu diawasi dengan baik pertumbuhannya karena akan lebih menantang untuk menangani sesuatu yang terlambat, mulai dari segi psikologis, dan kesehatan.

Apa langkah yang bisa orang tua ambil?

Ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan oleh para orang tua yang bahkan (kalimat terputus) 

1. Pahami Gangguan Disleksia dengan Baik

Pahami dengan baik apa yang anak alami, gangguan disleksia atau bukan? Karena banyak orang tua yang bilang anak mereka pengidap disleksia, tetapi kenyatannya bukan. Untuk mengecek dengan pasti, cek ke dokter dan psikolog jika anak memiliki ciri-ciri pengidap disleksia.

2. Jangan Mengandal Mesin Pencari untuk Mencari Informasi yang Tepat

Jangan mempraktikkan atau mempelajari cara menangani anak pengidap disleksia di mesin pencarian saja, harus memastikan dan mengkonsultasikannya ke psikolog. Mulai dari obat, ciri-ciri dan jenis gangguan pada anak tidak bisa dipastikan langsung dengan mesin pencarian.

3. Konsultasikan Kegiatan Belajar Anak dengan Psikolog dan Guru

Konsultasikan kegiatan belajar anak kedepannya bagaimana dengan psikolog dan guru. Orang tua harus berperan besar dalam langkah ini. Anak pengidap disleksia akan seringkali terlambat dalam bidang literasi ; membaca, memahami, menulis. Oleh karena itu, mereka butuh perlakuan khusus.

4. Perhatikan Kondisi Sebelumnya Saat Ia Disekolah

Jika anak sudah masuk ke masa sekolah, ini bisa menjadi acuan orang tua. Anak pengidap disleksia seringkali disarankan untuk homeschooling, atau biasa disebut sekolah rumah agar bisa mengikuti pelajaran sesuai kemampuannya.

5.  Lakukan Terapi

Ini langkah terbesar. Terapi pun bisa dilakukan di rumah jika orang tua paham bagaimana cara menerapi anak. Ingat, konsultasikan semuanya pada psikolog.

6. Cari Hal yang Anak Sukai dan Minati

Ini juga penting, anak pengidap gangguan tertentu akan lemah pada suatu hal namun akan jago di bidang yang lain. Tugas orang tua adalah untuk mencari apa yang anak suka dan minati dan jadikan itu sebagai kegiatan sehari-harinya. Mewarnai, berkebun, menari, dan lainnya. Hal seperti itu akan menumbuhkan minat belajar pada anak dibandingkan ia harus belajar tanpa henti.

7. Jangan Pernah Memaksa dan Membandingkan Anak

Jangan pernah memaksakan anak, membandingkan atau membedakan besarnya kasih sayang. Anak dengan disleksia malah justru spesial, mereka memiliki kemampuan yang seringkali tidak dimiliki orang lain. Di awal mereka tampak lambat, tetapi jika orang tua telah menemukan apa yang ia minati dan sukai, selanjutnya akan lebih mudah. Anak dengan gangguan ataupun disleksia jangan pernah dibandingkan dengan anak lain ataupun membedakan mereka dari yang lain.

Orang tua harus mengawasi ketat pergaulan dan lingkungan. Jangan sampai karena dua faktor itu, anak menjadi tidak percaya diri dan berujung ke masalah lainnya.

Jadi, itu tadi penjelasan singkat tentang disleksia berserta langkah yang harus orang tua ambil. Kalau bukan orang tua yang harus mengerti mereka lalu siapa lagi? 


Share:

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes