Resensi Novel Tere Liye

Resensi Buku Negeri Para Bedebah

Judul                  : Negeri Para Bedebah

Penulis               : Tere Liye

Penerbit             : Gramedia Pustaka Utama

Tebal Buku        : 440 halaman

Tahun Terbit     : Juli 2012

ISBN                  : 978-979-22-8552-9

Blurb :

Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.

Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.

Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.

Sinopsis :

Sequel pertama. Bercerita tentang Thomas, si tokoh utama yang merupakan seorang konsultan perusahaan yang dikenal baik politikus dan pembisnis, pembicara ulung yang diundang ke berbagai seminar. Alumni 2 jurusan, bisnis dan politik dari universitas ternama.

Thomas bukan hanya sekadar konsultan ataupun pembinis, dibalik itu ia merupakan seorang petarung di sebuah klub rahasia. Thomas itu licik, penuh rencana dan cepat tanggap. Tampan, mapan namun belum memiliki pendambing di umurnya yang 33 tahun.

Cerita bermula dari background masalah keluarga Thomas yang tidak terlalu bagus, hingga permasalahan Om nya yang merupakan pemilik Bank Semesta. Bank tersebut mendapatkan masalah besar hingga Thomas mau tidak mau perlu bertindak dan terlibat.

Berlanjut dengan bahasan soal ekonomi yang hancur hingga politik.

Dalam upaya menyelamatkan bank tersebut tidak hanya membuat Thomas terlibat, namun wartawan yang mewawancarainya, Julia pun ikut terjerat masalah tersebut. Thomas pada akhirnya memutuskan untuk mengasingkan Om Liem-nya, pemilik bank Semesta ia asingkan untuk sementara.

Diantara berbagai situasi pelik ini Thomas dapat merencanakan dengan cepat dan matang, apa akhirnya upayanya berhasil?


Resensi Novel Negeri di ujung Tanduk

Judul                  : Negeri Di Ujung Tanduk

Penulis               : Tere Liye

Penerbit             : Gramedia Pustaka Utama

Tebal Buku        : 360 halaman

Tahun Terbit     : Agustus 2015

ISBN                   : 9789792294293

Blurb : 

Di Negeri di Ujung Tanduk kehidupan semakin rusak, bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi.

Di Negeri di Ujung Tanduk, para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan, bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian.

Tapi di Negeri di Ujung Tanduk setidaknya, kawan, seorang petarung sejati akan memilih jalan suci, meski habis seluruh darah di badan, menguap segenap air mata, dia akan berdiri paling akhir, demi membela kehormatan.

Sinopsis:

Buku kedua dari sequel 'Negeri Para Bedebah,' kembali menceritakan Thomas beserta masa lalu dan kesuksesannya sekarang dalam bidang konsultan politik. Di buku ini, Thomas kembali menghadiri arena petarung rahasia di klub, namun terletak di Makau. Siapa sangka petarungan tersebut ternyata mengundang Thomas ke berbagai masalah yang ia perlu hadapi di Hongkong.

Penyelundupan senjata, dipenjara bekali-kali, kabur untung menghadiri konfrensi dan sberbagai masalah bertubi-tubi datang.

Kali ini, bukan Julia si wartawan yang terseret melainkan Maryam, wartawan lain yang kebetulan berada di waktu dan tempat yang salah.

Masalah terberat lainnya adalah ketika kandidat alias pelanggan jasa konsultannya yang merupakan calon presiden terjerat kasus hukum, yang berarti sebuah mimpi buruk karena negara di ujung tanduk ini berpotensi dipimpin oleh para bedebah.

Kali ini bukan berhubungan dengan hukum saja namun Thomas juga perlu mencari mafia besar penggerak banyaknya politikus kotor yang merupakan dalang dibalik ini semua.

Share:

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes